The Ring of Solomon oleh Jonathan Stroud

Jonathan Stroud
The Ring of Solomon
Gramedia Pustaka Utama
524 halaman
5.9

Blurb
Bartimaeus, sang jin luar biasa, terjebak sebagai budak di Jerusalem, di bawah kekuasaan Raja Solomon. Semua ini gara-gara cincin legendaris Solomon, yang membuat pemiliknya memiliki kekuatan tak terbatas.

Namun, dengan datangnya Asmira, gadis pembunuh yang ternyata punya banyak rencana, keadaan mulai… menarik.

Maka Bartimaeus pun berada di posisi paling berbahaya selama kariernya yang panjang dan harus mengerahkan semua kekuatan sihirnya agar bisa lolos dari situasi ini.

Petualangan Bartimaeus yang pasti dianggap seru oleh pembaca lama maupun baru.
---Booklist (starred review)

Review
Kemampuan Stroud dalam menciptakan karakter cewek yang luar biasa mengesalkan memang terkadang sukar dipercaya. Entah kenapa setiap karakter cewek yang Stroud tulis benar-benar menyebalkan. Kitty Jonesdari trilogi Bartimaues, misalnya, merupakan alasan kenapa saya enggak menikmati trilogi Bartimaeus sebagaimana mestinya. In a wayLucy Carlyledari Lockwood & Co. juga bisa dibilang agak mengesalkan, meskipun ia masih lumayan tolerable. Di The Ring of Solomon, Stroud sekali lagi membuktikan kemampuannya dalam menulis karakter cewek yang menyebalkan. 

Meski demikian, Asmira, sang tersangka utama yang membuat saya kurang menikmati The Ring of Solomon, bukanlah alasan paling besar kenapa The Ring of Solomon ini enggak seseru trilogi Bartimaeus. Stroud mengulur-ulur plot di buku ini, dari yang seharusnya singkat, menjadi buku setebal 500-an halaman dengan banyak sekali hal yang bisa dipotong, seperti bagian awal ketika Bartimaeus harus mencuri harta dari kota yang terpendam. Sudut pandang yang berganti-ganti juga ikut membuat buku ini terasa luar biasa panjang dan melelahkan.

Indeed, Bartimaeus masih selucu biasanya, tetapi ketika kehadiran Bartimaeus tidak cukup untuk mengangkat buku ini, well, ada sesuatu yang salah.

Previous
Next Post »